Newcastle Disease
Newcastle
Disease (ND) atau disebut juga tetelo, cekak, pseudovogelpest, pseudo
foel plaque, ranikhet atau avian pneumo encephalitis. Merupakan
penyakit infeksi menular yang sampai sekarang masih merupakan masalah
yang menduduki urutan atas dalam menimbulkan kematian pada ternak ayam
baik ras maupun buras, setelah penyakit Avian Influenza(AI).
Newcastle Disease pertama kali ditemukan pada tahun 1926
di indonesia oleh Kranevelt. Doyle memberikan nama Newcastle Disease
yang berasal dari kata “Newcastle on Tyne” (nama daerah di inggris) yang
terjangkit penyakit serupa dengan yang ada di indonesia. Penemuan
doyle di publikasikan di British veterinary.. Saat ini penyakit telah
tersebar di secara luas dibeberapa bagian dunia.
Kerugian yang ditimbulkan penyakit ini adalah kematian tinggi,
penurunan produksi baik secara kualitas maupun kuantitas, pertumbuhan
terhambat dan konversi ransum jelek.
Penyebab Penyakit
Newcastle
Disease disebabkan oleh virus golongan paramyxo yang mempunyai
struktur RNA. Virus ini bersifat mengaglutinasikan sel-sel darah merah
ayam. Beradasarkan tingkat keganasanya, virus ini terbagi menjadi 4
golongan: velogenic viscerotropic (tipe asiatik), velogenic neurotropic
(tipe amerika), mezogenic(misalnya: kumarov, mukteswar, roikin) dan
lentogenic (misalnya: La Sota, B1, F). Virus penyebab ND mudah dibunuh
dengan desinfektan. Dikandang yang tidak terkena sinar matahari bisa
tahan sampai berminggu-minggu. Dari segi serotipe hanya terdapat 1
macam serotipe.
Infeksi
olleh virus Newcastle Disease yang tidak menyebabkan kematian akan
menimbulkan kekebalan selama 6-12 bulan. Demikian juga halnya kekebalan
yang diperoleh dari vaksinasi yang menggunakan vaksin inaktif.
Gejala Penyakit
Masa
inkubasi bervariasi dan rata-rata 5-6 hari. Penyakit berlangsung
hingga 14-16 hari sesuai dengan tingkat keganasan virus yang
menginfeksi. Keparahan penyakit, angka kematian, kerusakan dan gejala
penyakit yang timbul bisa bermacam-macam. Gejala penyakit sangat
bervariasi dari yang sangat jelas sampai dengan yang tidak jelas,
tergantung keganasan virus yang menginfeksi dan daya tahan tubuh ayam.
Pada
gejala klinis yang jelas, tampak gejala kelainan saluran
pernapasan(batuk, ngorok, susah bernapas, keluar lendir dari hidung).
Nafsu makan hilang, feses berwarna hijau dan kadang-kadang disertai
gumpalan putih, gemetaran pada seluruh tubuh, gejala kelainan syaraf
(kelumpuhan pada kaki dan atau sayap, leher terpuntir dan ayam
berputar-putar) dan angka kematian tinggi, bisa sampai 100%. Pada ayam
petelur yang sedang berproduksi, produksi telur turun secara drastis.
Gejala
kelainan syaraf biasanya muncul kemudian. Selain produksi telur
turun, kualitas telur juga turun. Kerabang telur menjadi tidak normal
(kasar, tipis, lembek), kualitas putih telur menurun, fertilitas dan
daya tetas telur menurun. Pada saluran pernapasan terjadi radang di
sinus hidung, trakea, laring dan juga terjadi pneumonia. Eksudat yang
bersifat katarhallis sampai mucopurulent dapat ditemukan pada saluran
pernapasan dan kantung udara menjadi keruh. Perubahan alat tubuh yang
terjadi pada saluran pernapasan tidak khas untuk penyakit Newcastle
Disease saja.
Proventiculus
mengalami haemorrhagie yang berpa ptechiae dipuncak kelenjarnya. Pada
usus dapat terjadi enteritis dan nekrosa, eksudat kental berwarna
kehijauan bercampur darah. Pada keadaan infeksi yang
akut adapat ditemukan perdarahan yang luas dan beerbatas jelas pada
beberapa bagian usus dan jaringan limfoid yaitu secra tonsil dan
peyer’s patches.
Pada
sususna syaraf dan otak dapat ditemukan degenerasi dan nekrosa otak.
Pada ayam petelur yang sedang berproduksi dapat ditemukan calon kuning
telur yang mengalami pendarahan. Bentuk calon kuning telur yang
mengalami pendarahan. Bentuk calon kuning telur menjadi tidak teratur.
Kadang-kadang ada calon kuning telur yang pecah di rongga perut.
Penularan Penyakit
Newcastle
Disease dapat menular secara kontak langsung dengan ayam yang sakit,
melalui alat peternakan , udara , petugas kandang, binatang peliharaan
serta burung liar.
Pengendalian Penyakit
Pencegahan:
- Vaksinasi Newcastle Disease secara teratur.
- Melakukan sanitasi kandang.
- Sanitasi tempat minum